
Tentang Keluarga Turki yang suka kepo?
Sebenarnya saya tipikal orang yang cuek, dari dulu ya emang sering masa bodo selama ga bersinggungan langsung , tapi ketika sudah menikah, tidak selamanya sifat cuek bisa diandalkan, adakalanya dan memang keharusan, saya memberi ruang untuk peduli dengan kondisi pasangan (ya harus kan ya..)
Terus terang tinggal dan berada satu kota dengan keluarga besar suami, pastinya ada plus minus, plusnya karena petani, stok bahan makanan selalu disuplai, ketika harga kebutuhan pokok tinggi, minusnya, saya baru merasakan ke-kepo-an mereka ternyata akut (kepo:penggambaran seseorang yang ingin tahu akan segala hal.)
Problem di Sosial media
Tahun ini, saya menikmati hobby baru yang sudah saya idam-idamkan semenjak dulu, suami menepati janji membelikan kamera Dslr-untuk saya, Mencari kegiatan positif saja, apalagi tinggal di Pluto, sering disuguhi pemandangan yang memanjakan mata. Kemudian hasil foto-foto tersebut saya sering share di sosial media, sengaja membuat album khusus di FB, hanya untuk dokumentasi saja, awalnya saya buka untuk publik, seterusnya biasa saya private. Foto-foto? kebanyakan suasana tempat yang kami datangi saja, beberapa foto diri tapi tidak mencolok. Ternyata hobby yang menyenangkan ini mulai mengganggu ranah privasy kami? Lho kok bisa?
Beberapa Family mulai menanyakan sama suami, saya istilahkan mereka mulai ‘kepo’ kenapa kami sering jalan-jalan? ya masalahnya dimana? kami tidak minta duit sama mereka, DM-DM yang mulai mengganggu, kenapa lebih milih traveling daripada ketemu keluarga, kenapa menghabiskan uang buat jalan jalan, bukannya lebih baik di tabung, dan pertanyaan yang ga penting lainnya, sampai puncaknya, Suami langsung memBlock semua akun sosial media keluarganya, kakak, tante , keponakan, siapapun yang berhubungan darah..hehehe parah amat ya? Punya masalah apa memang?
Terus terang ga ada masalah apa-apa, hubungan kekerabatan baik-baik saja, ada rasa tidak nyaman, ketika membagikan foto pemandangan (ya padahal juga di Pluto) aduh jalan -jalan terus…, Ok saya sih masa bodo aja awalnya, tapi suami mulai merasa terganggu, akun sosial media kami serasa dipantau 24 jam, misal saya update stories, bisa dipastikan Viewers setia mereka -mereka itu. Hingga kekesalannya memuncak, hanya gara gara saya posting foto , padahal foto 2 hari lalu, dikira jalan-jalan terus tiap hari, ahhaha kayak banyak duit aja tiap hari:V imbasnya, saya yang awalnya cuma -mengaktifkan: Hide story untuk beberapa akun Family Turki, dengan sadis saya block semua, sehati dengan suami. Biarkan hidup kami tenang tanpa mereka ‘kepo’. Ya mending kalau pertanyaannya: ” fotonya bagus” yang positif gitu, tapi kalau pertanyaannya menjurus:
‘‘ kenapa jalan-jalan terus, bukannya menabung?!!’‘ lah kok ngatur.
Padahal prinsip kami berdua:Harta ga dibawa mati kecuali disedekahkan, travelling memperkaya diri kita untuk melihat suatu hal dari banyak sisi. Bumi Allah Luas, Saya terus terang jadi termotivasi ketika sering baca cerita Blogger traveller. Menyenangkan sekali membacanya, bukan tentang materi tapi kekayaan jiwa ketika menceritakan sebuah kisah yang tidak sengaja ditemui ketika sedang travelling. Ya gak sih?
Bayangkan kalau saya dan suami traveling keliling dunia hahahah…Amiiiiin Ah…, jangan jangan dimusuhi keluarga.LOL.
Apa mereka kurang Piknik?
Prinsip kami, beli barang sesuai kebutuhan saja, supaya duit bisa ditabung untuk traveling, karena dia juga memiliki kecintaan untuk bisa traveling, impian kami berdua. İsi rumah kami dibanding dengan Family lainnya, ah jangankan Family, dengan tetangga di komplek saja, isi apartemen kami bisa dikata seadanya seperlunya, jauh dari aestetik, atau apalah. Piring luks idaman mamak mamak Turki, seperti merk Karaca, atau ber set- set panci granit, saya pakai barang seadanya, bukan pengkoleksi printilan isi rumah demi keliatan kece di Foto. Menghabiskan uang untuk barang barang perabotan mahal, belum menjadi prioritas. Mending duitnya buat traveling.
Bukan piknik, sekadar barbequan saja sambil gelar tikar, Liburan! yup mungkin kurang liburan, tapi kenapa harus iri sama kami? sebagai perbandingan. Rumah mereka dengan isi perabotan mahal, kendaraan ada, kan tinggal jalan saja, mau kemana? TURKİ memiliki bayak objek wisata yang menarik, cuma tinggal kemauannya saja. ini kan tentang mana prioritas , kalau mereka lebih senang menumpuk harta atau membeli barang luks buat isi rumah, ya silahkan saja, selama ini kami ga pernah usil bin kepo, kalau kami lebih suka menghabiskan uang untuk traveling, kenapa pada kepanasan:) lucu ih bikin gemes gitu.
Sebagai Gelin yang masuk keluarga Turki, saya memang harus beradaftasi, tapi bukan juga jadi mengubah karakter sendiri, kalau dasarnya ga suka menghabiskan waktu duduk duduk ngecay sampai dini hari, kenapa memaksakan diri, mendengarkan obrolan unfaedah yang kadang ga jauh dari berghibah.Jadi kami lebih pilih quality time dengan circle kecil saja, berempat.
Tidak semua Keluarga Turki KEPO, tapi kebanyakan sih iya?
İni berdasar komenan teman teman saja, dan ternyata banyak yang mengambil tindakan sama, tidak berteman dengan Keluarga suami bahkan suaminya sendiri di Sosmed, ada yang sengaja memblock semua Family, sebagai gelin Asing, gerak gerik diamati, mungkin menjadi hiburan sendiri buat mereka untuk melancarkan hasrat Kepo-nya. Dulu saya cuek saja dan merasa nyaman dengan circle kecil keluarga Turki, tapi yang di İstanbul, karena juga lebih open minded, mengerti dengan posisi saya sebagai menantu asing, tinggal di ‘sarang’ keluarga besar, serasa keluarga artis di-kepo-in hahaah. Dan saya juga hafal dengan karakter suami, jika mulai merasa terus menerus tidak nyaman dengan kondisi seperti ini, opsi mengajukan pindah dinas ke Kota lain semakin terbuka lebar, Ada pepatah, kalau deket bau ketek kalau jauh bau Parfum , begitu ya kira-kira menggambarkan hubungan kekerabatan (ngarang bebas banget pepatahnya) Padahal short trip kami itu ga jauh-jauh dari Pluto, terakhir piknik ke Waduk, bawa bekal makanan sendiri, jajan cuma es krim sama teh. Bukan ke kapodakia naik balon udara yang jelas menghabiskan uang tidak sedikit heheh, ada aja. Tapi gitulah kehidupan, tidak bisa menyenangkan orang banyak, tulisan ini curhatan numpang lewat, ya mungkin biar ga pada kaget dengan dunia penuh warna ketika masuk ke Keluarga Turki. Hahahah sekarang udah saya block semua. Ada yang punya pengalaman sama?
Duh,pengen rasanya beli lakban buat ngunci mulut mulut orang kepo.Sama,disinipun aku sering jadi bahan gibah sodara sodaraku. Terutama tanteku yang nyinyir. Akumah cuek aja.
İya, dsini jg tante tante yg baru melek sosmed, kerjaannya jd mantau sosmed kami bak cctv😆 mertua ga main sosmed,tp sodara2 jnu kan…ujungnya nanti cerita yg bs dilebih2kan
Padahal nabung ya buat dipakai uangnya kan 😀 Memang hidup di somed lebih nyaman hanya dg teman online saja tanpa ada teman dekat atau keluarga sendiri. Trus klo mau fokus di tema jalan2 y bakalan isi sosmed ttg jalan2, nanti klo pilih tema masak jangan2 dibilang pamer masakan mulu hehe 😆 .
İya ka nel, rencana saya emang 2020, konten traveling dibanyakin ya meski bkn ketempat yg terkenal, low budget malah, sosmed saya setting ya tentu saja buat promosi. Tapi belakangan jd pemicu pihak family ngatur2 haha suami udah ditahap sebel, kita sepakat tdk berteman dgn keluarga dekat di sosmed, lbh tenang skrg
Mbaaaa, akupun ngalamin kok :p. Makanya mostly nih semua keluarga dari pihak papaku, itu aku block. Saking sebelnya diocehin Mulu.
Tp beda Ama kamu, mereka ceramahnya itu terkait agama Mulu. Trus pake ngancem bakal ngadu ke papaku.. ini gara2 aku ga pake jilbab. Jd kalo mereka liat foto2ku yg tanpa jilbab lgs ngoceh panjang lebar. Yg ada itu semua aku block, bukan cuma di sosmed, tp di WA. Supaya ga bisa liat foto profileku juga.
Tp pernah jg sih ditegur ke apa travling trus. Apalagi kalo tau aku traveling hanya berdua Ama suami. Duuuuuh panjang itu. Kenapa anak2 ga dibawa, anak2 ditinggal Ama sapa BLA BLA blaaaa… Laah aku Ama suami EMG slalu nyempetin waktu trveling berdua setahun sekali. Utk refresh hubungan. Anak2 toh udh dititipin Ama babysitter yg udh aku percaya banget. Mereka yg sibuk kayak direpotin aja. Kesel kan bawaan jadinya.
Makanya aku tega2 aja ngeblock keluarga papa semua. Kalo keluarga mamaku LBH open minded. Ga kayak mereka… Mungkin ini jg yg bikin aku ga terlalu seneng juga kalo ketemu di acara kluarga papa. Biasanya aku cm DTG sbntar, basa basi trus balik. Krn suasana jg ga nyaman.
Wah ternyata, blogger traveller kykn mb fany ngalamin, ya saya baru memulai traveling ke kota2 terdekat aja..dikepoin gmn kl ngtrip ke negara2 luar. Kadang heran knp mereka yg repot ya mikirin😆toh kita ga minta donasi buat jalan,duit sendiri
Gak nyaman banget ya Mbak, dikepoin urusan hal yg sebenarnya gak ngerugiin mereka juga 😂
Orang mah di support atau ikut senang 😄
Wisata di Turki itu kece-kece, sayang banget kalau gak traveling. Lanjut sering-sering traveling Mbak sama keluargapanda 😍😍
heheh ya gitu lah ada aja drama:D skrg udah tenang aja posting2 udah aman terkendali