
Bertamu dan menerima tamu ala Turki
Menerima tamu orang Turki? percayalah kalau belum terbiasa, apalagi tipe kayak saya, Sungguh agak repot dan butuh belajar adaftasi luar biasa, rasanya setiap dengar kalau akan datang tamu ke rumah dan itu bukan teman sesama indonesia, tapi orang Turki, bisa dari Family suami maupun temannya, hal apa yang saya pikirkan? harus beberes rumah! Ya Bertamu maupun Menerima tamu ala Turki itu benar benar butuh persiapan matang,akurat dan terencana! hadeuh segitunya ya.
Tiap daerah di Turki memiliki keunikan tersendiri, salah satunya hal yang menarik dan ingin saya tulis , tentunya berdasar pengalaman pribadi, Tentang bagaimana bertamu dan menerima tamu di sini.
Pertama bagian bertamu
Biasanya sebelum pergi bertamu, umumnya orang Turki akan membuat janji terlebih dahulu, tidak tiba-tiba datang ketok pintu rumah orang! Menunjukan adab kesopanan. Menelpon sang tuan rumah, menanyakan kapan ada waktu yang memungkinkan untuk datang berkunjungf. Walau rumah satu gedung apartemen, orang yang akan bertamu ke rumah, mengetuk pintu dulu, menanyakan bisa atau tidaknya mereka bertamu, 1 atau 2 jam lagi baru datang resmi bertamu. Hal seperti ini dilakukan agar tuan rumah memiliki waktu untuk bersiap-siap, kalau rumah berantakan bisa dibersihkan terlebih dahulu, Tuan rumah sedang sibuk atau sakit, jadi ada kesopanan untuk tidak datang tiba-tiba dan justru mengganggu waktu si tuan rumah.
Jika datang bertamu untuk pertamakali nya, Membawa hadiah seperti menjadi hal wajib ketika datang bertamu, apalagi si tuan rumah memang mengundang karena menempati rumah baru misalkan. Hadiah yang dibawa biasanya berupa perabotan dapur, bisa piring, gelas, wadah salad dsb.
Dan hal yang ‘agak’ aneh dengan kultur bertamunya orang Turki adalah: Tour liat isi rumah!
Apalagi kalau kita adalah pasangan baru atau tetangga baru di lingkungan tersebut. Biasanya tamu (umumnya kalau tamu ini ibu-ibu) mereka biasanya meminta izin untuk melihat isi rumah, melihat dapur, melihat isi kamar tidur (yang menurut saya terlalu pribadi) mungkin bagi umumnya orang Turki hal biasa, tapi bagi kita orang asing, kultur seperti ini sedikit menjadi ajang pamer menurut saya.
khusus untuk pasangan baru, Jujur saja, saya kurang nyaman meski itu kerabat dari suami, dulu diawal menikah, silih berganti tamu dari keluarga suami datang untuk melihat kamar kami, mengecek lemari, seprei, korden, barang apa yang mengisi kamar kami tidak luput untuk di cek* Demi apa…, syukur kalau tipe ibu-ibu yang bertamu mengucap kata-kata baik, pujian: masha allah, gulle gulle oturun, gulle gulle kulan* Nah kalau tamu yang datang tipe emak-emak sosialita yang menanyakan kenapa gak pakai barang brand ini-itu lalu membanding-bandingkan. Tipe seperti ini ada juga loh heheh.
*Jadi tau alasan kenapa ketika awal membangun rumah tangga, orang Turki banyak dipusingkan untuk mengisi parabot rumah,kalau bisa sekalian yang luxs, entah belinya kredit juga gak peduli, hutang numpuk, bisa jadi karena mereka harus berhadapan dengan tamu-tamu selepas menikah dengan kultur: Tour isi rumah*
Berdasar fakta dan cerita dari teman-teman senasip yang menikah dengan Pria Turki, hampir semua mengalami syok kultur : Tour isi rumah!
Kedua, Bagian menerima Tamu
Tamu adalah raja! sepertinya kalimat ini benar-benar dipraktekan oleh orang Turki dalam hal adab menerima tamu, sisi positifnya saya juga banyak belajar dari mereka, bagaimana cara memuliakan tamu, karena kalau kata ibu mertua, Tamu itu bawa rezekinya sendiri, tamu itu bawa berkah jadi muliakan lah para tamu sebisa mungkin! nih petuah si emak!
Beberapa kebiasaan orang Turki dalam menyambut tamu:
Rumah harus rapih
Tidak ada ceritanya orang Turki menyambut tamu isi rumah ibarat kapal pecah! Big NO, hal memalukan bagi mereka. Karena bisanya orang Turki yang akan bertamu membuat janji terlebih dahulu, kapan akan datang! jadi sebelum tamu-tamu berdatangan, selalu ada kerja bakti beberes rumah terlebih dahulu. Hal yang sering saya lakukan bersama suami, walau yang datang itu Kakak ipar, kami tetap membereskan rumah, berbagi tugas dengan suami.
Berpakaian rapih
Meski tamu yang datang kerabat dekat, memakai pakaian yang pantas menjadi adab yang baik dari orang-orang Turki yang saya lihat, tidak menyambut tamu dengan gulungan roll rambut, muka bangun tidur atau tempelan koyo di jidat (loh ini orang mana:D) dasteran pula.
Menyambut hangat
Ketika tamu mengebel pintu rumah, sebagai tuan rumah, kita wajib menyambut di depan pintu, menyambut hangat tamu dengan pelukan atau cipika-cipiki, menyambut dengan ucapan hosgeldiniz, lalu nanya kabar, nasilsininz? percakapan singkat dengan tamu sebelum mempersilahkan mereka duduk.
Biasanya orang Turki memiliki dua ruang tamu, ruang tamu besar dan ruang tamu yang merangkap ruang keluarga, jika tamunya lebih dari 1 keluarga, tamu pria dan wanita dipisah ruangan, tamu pria menempati ruang tamu utama, tamu wanita di ruang keluarga, jadi misalkan ada tamu wanita yang kebetulan bercadar, dia akan lebih leluasa di ruangan yang isinya wanita saja. İni adab yang baik menurut saya. Tidak mencampur baurkan semua tamu dalam satu ruangan (catatan: Tidak semua orang Turki menjalankan adab-adab bertamu secara islami, untuk kalangan tertentu saja , masih ada yang menerapkan kultur ini)
Totalitas menjamu tamu
Totalitas ini bisa berupa hilir mudik mengeluarkan hidangan untuk menjamu tamu. Menghidangkan cay menjadi hal wajib untuk tamu, lalu sigap menawarkan untuk mengisi gelas cay kembali begitu sang tamu menghabiskan segelas cay nya, sampai mereka mengucapkan, Terimakasih dan memberi kode selesai minum cay, kode ‘unik’ bisa dari cara sang tamu menaruh sendok cay diatas gelas dengan posisi terbalik. Atau sang tamu mengucapkan sendiri kalau dia selesai minum cay. Nah kalau tamunya ga berhenti minta cay terus ya harus sabar menuangkan teh ke dalam gelasnya, mana gelas cay itu umumnya kecil-kecil.
Totalitas lainnya, kadang jamuan tidak berhenti dari sekadar menghidangkan cay, biasanya lanjut sekalian dengan jamuan makan, menjamu tamu dengan makanan berlimpah, ini sebenarnya menjadi hal menarik dari orang Turki, mereka benar-benar menerapkan adab memuliakan tamu, pantang tamu pulang kelaperan hehe! tamu harus pulang kekenyangan. Masakan yang dihidangkan, masakan terbaik yang ada. Mulai dari semangkuk corba-sup- sebagai menu pembuka bersama salad, lalu pilav dan lauk lainnya, terakhir hidangan pencuci mulut yang manis. (Jangan ditanya berapa banyak cucian piring setiap menjamu tamu:))
Mengantar sampai depan pintu
Jika tamu akan pulang, sebagai tuan rumah, mengantar mereka sampai pintu, menunggu mereka memakai sepatu, mengambilkan tas, atau mantel nya menjadi hal biasa, dan meski ini saudara sendiri, tetap diperlakukan sama. lalu sebelum berpisah dengan tamu, ucapan terimakasih, doa-doa dan tawaran sang tamu agar kita mengunjungi kediaman mereka balik, selalu menghiasi perpisahan dengan sang tamu.
Adab-adab bertamu ala Turki menjadi adaftasi kultur wajib, apalagi datang sebagai menantu dan menjadi bagian dari keluarga Turki, Menuangkan cay saja ada aturan tidak tertulis harus sang menantu, misal jika yang bertamu ibu mertua dan sanak family, bukan sang suami ya, wah bisa dilirik tajam emaknya nanti:D Budaya patriarki masih kuat di Turki.
Jadi antara tamu orang indonesia atau orang Turki, mana yang lebih membuat saya rileks? ya tentu saja tamu dari teman sebangsa setanah air:) mau duduk ngedeprok di lantai saja silahkan, mau makan pakai tangan langsung juga silahkan, Beberapa adab menyambut tamu ala Turki juga tetap saya terapkan, jika tamu yang datang adalah teman senasip yang menikah dengan oang Turki, minimal untuk menyambut tamu Turki nya,yakni pasangan si teman, tapi kalau yang datang hanya teman-teman tanpa suaminya.
Seperti ajang reuni atau bertemu sahabat lama, kadang tamu-tamu nya saya suruh potluck:D jadi makan bersama, Kita menikmati acara kumpul-kumpul sambil ngobrol santai berbahasa indonesia dan tertawa lepas. Tamu nya disuruh bikin teh sendiri juga ga masalah.
Berat ya jadi bagian keluarga Turki? biasa aja sih, asal jangan bertamu tiap hari aja orang Turki nya:D wuihhh encok badan.
Alow kak 🙂 Pakabar?
aku dirumah juga begitu kak.
Kalo ada tamu yang mau datang biar temen aku apalagi temen suami, aku mulai pagi udah bersih-bersih kak, udah buat rumah wangi, udah siapin minuman dan makanan, cemilan paling gak 😀
Aku suka nervous kalo ada tamu yang mau datang kerumah kak, karena udah kebayang harus sapu pel dan bersih-beresin rumah kak :))
Tapi kalo setelah tamu pulang, cuci piring gelas gak masalah bagi aku kak, udah legaaaaa rasanya melihat tamu pulang dengan wajah sumringah 😀
Kayaknya aku mirip orang Turki yah kak dalam hal menerima tamu ^_^v
wah udah cocok banget mba kalau tinggal di turki nih:) kalau dsini bs jd menantu idaman tuh hehe, rajin bebersih, bu2 sini kalau bebersih emang luar biasa tenaga2nya,jendela apartemen aja mereka elap2in tanpa mikir resiko kalau kpleset jatuh..totalitasnya kdg bikin geleng2 kepala, sometimes semoga bs merasakan bertamu sm keluarga turki:) pantang pulang kelaperan deh kl jd tamu mereka asliii
Ya ampun sampai ada room tour segala. Gak kebayang juga nih aku kalau dapat jodoh orang Turki. Memang harus extra ya mbak. Makasih shasharing. Aku jadi tau banyak hal. Salam, muthihauradotcom
sama2 sama muthi, biar ga kaget ya heheh jd bs mudah adaftasi nantinya kalau jd menantu org turki:) slm kenal
Mirip dg orang Jerman bertamu harus buat janji dulu 😀 dan ga boleh telat datangnya. Tour liat isi rumah agak risih juga ya, klo teman dekat banget atau keluarga dekat sih oke aja, klo tujuannya liat2 ntar di omongin ke teman lian, si A punya ini itu iihh males banget kan hehe.
iya kalau ga bikin janji dulu,mungkin mereka pikir ya kasian tuan rumah kalau dadakan,takutnya ga lg dirumah juga. nah tour isi rumah ini emang budaya unik, jd kesannya emang kyk pamer gitu, makanya ga heran sih orang2 sini kalau koleksi perabotan rumah tangga kalau bermerk ya ga tanggung2, kadang peralatan piring dll kalau buat tamu sm sehari2 jg dibedakan, sengaja kalau buat tamu dikeluarin lah porselin mahal2nya:D ada jg sendok,garpu yang eklusif dipakenya cm buat jamu tamu:D haha saya liat dr keluarga suami aja, kalau kami berdua tipe yg santai aja,seadanya itu ya itu aja dipake,ribet jg
supaya apa mba mereka ngecek merk apa aja yang dirumah?
itu jg yg jd pertanyaan saya,supaya apa? tapi selalu gitu, tiba2 tamu minta izin liat kamar tidur lah, liat dapur, kayak pamer sih emang,apalagi kl kita orang baru or pengantin baru, bs setiap tamu yg pertama dtg kyk gitu*kyk udah membudaya aja
saya juga ga bakal nyaman bagian tour rumah, yakali mereka mau liat-liat “kira-kira mereka gak punya perkakas apa ya? biar besok kita bawain” tapi tamunya gak mikir gitu juga kayaknya ya 🙂
hehe lbh tepatnya kadang menjurus pamer, saya aja ga tau faedahnya apa liat2 kamar orang,ngecek lemari segala..asli antara kultur unik merangkap kepo
Waaah, ga bisanih saya jdmantu Turki, hahaha….
makanya bersyukur tinggal beda kota sm mertua**upsss–:P ini aja mau mudik lebaran idul adha, tinggal siap2 aja tenaga diberdayakan:D