
Tradisi memasak Bubur asyura ala Turki
.Tradisi bubur asura–
Asura, di Turki Berasal dari peristiwa penting tepatnya di tanggal 10 bulan muharam, Menurut riwayat dimana nabi Nuh A.s turun dari kapalnya menuju daratan setelah berlayar dan selamat dari banjir bandang besar yang menerjang, beliau meminta para pengikutnya untuk mengumpulkan sisa makanan perbekalan di kapal, kemudian diolahnya semua sisa perbekalan tersebut menjadi bubur,Bubur yang kemudian di makan bersama-sama sebagai wujud syukur telah selamat dari peristiwa banjir besar yang mereka alami saat itu. Peristiwa ini yang kemudian dilestarikan setiap bulan muharam di Turki, sebagai makna syukur , kemenangan.
Dalam agama İslam, Bulan Muharam Memiliki banyak keutamaan, Banyak keterangan yang mendiskripsikan berbagai peristiwa terjadi pada bulan muharam seperti: peristiwa selamatnya nabi ibrahim dari api yang membakarnya, nabi yunus keluar dari perut ikan yang memakannya, nabi yusuf yang dikeluarkan dari kurungan, Nabi ya’kub yang disembuhkan kembali dari penyakitnya, Nabi Nuh a.s yang mendarat dari bahteranya setelah berlayar untuk menyelamatkan diri dari peristiwa banjir besar, Nabi adam a.s diciptakan, Nabi Musa yang selamat dari kejaran firaun dan pasukannya. Satu hari yang penuh keistimewaan dan keutamaan di tanggal 10 muharam, berbagai peristiwa penting yang tercatat dalam sejarah kenabian.
10 muharam yang disebut juga hari asyura.
“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung” (QS. Hud:42)
Masyarakat Turki juga tidak lepas dari tradisi merayakan asyura, mereka biasa membuat bubur asura dan membagikannya ke semua orang, Sama halnya dengan muslim di indonesia yang merayakan tahun baru hijriah (1 muharam) maupun memperingati 10 muharam (asyura), Ada sebagian daerah yang memiliki tradisi membuat bubur asura, seperi di kalimantan , Riau, Jawa. Begitupun di Turki, Tradisi membuat bubur asure setiap tahun tetap dilakukan masyarakat Turki, bahkan menjadi tradisi secara nasional yang tetap dipertahankan.
Setiap datangnya bulan muharam, ibu -ibu Turki akan melakukan aktifitas membuat bubur asure di rumah, membeli berbagai bahan untuk membuat bubur asure di pasar tradisional maupun supermarket yang biasa menjual berbagai bahan untuk pembuatan asure hanya ketika bulan muharam ini.
Bahan pembuatan bubur asure di Turki sedikit berbeda dengan bubur asure di İndonesia. Asure versi masyarakat Turki sangat beragam dan di dominasi kacang-kacangan.
Bahan dasar dari bubur asure khas turki:
Gandum khusus untuk asure (ada banyak jenis gandum) mirip dengan benih wheatgrass yang populer untuk jus kesehatan, gandum asure kurang lebih sama dengan benih gandum jenis ini.
Cheakpeas, kuru fasulye (kacang kering=bisa kecang merah dan sejenisnya)
anggur hitam kering, buah tin, aprikot kering, kacang tanah, berry kering, sedikit cengkeh. Air, gula.
Untuk topingnya:
kus uzumu (kismis) kacang kenari, pistacio, bubuk kayu manis dan buah delima.
Cita rasa manis yang khas dengan aroma bubuk kayu manis ditambah isian limpahan kacang-kacangan dan sedikit rasa asam dari delima menjadikan bubur asure cukup digemari, termasuk untuk lidah asing seperti saya, rasanya pas dan lezat:)
Selain pembuatan bubur asure secara tradisional yang memerlukan banyak bahan, di Market banyak juga di jual bubur asure instan, lebih praktis dan hemat, Mungkin jika ada yang penasaran dengan citarasa bubur asure khas Turki, bisa membeli bubur asure instan ini sebagai oleh-oleh jika sedang liburan ke Turki (bukan sponsor post ya:) salah satu merk rekomend Dr oetker ini. Per paket 222 gram dengan harga sekitar 5 lira.
Membuat bubur asura dilestarikan masyarakat muslim Turki hingga saat ini,Mereka meyakini dengan membuat bubur asure, bersedekah bubur asure membawa keberkahan dalam hidup, berbagi kebaikan, terkabulnya doa-doa, memanjangkan tali silaturahmi dengan sanak saudara maupun tetangga, Hingga tak heran melihat pemandangan setiap bulan muharam, banyaknya masyarakat Turki berbagi bubur asure, baik antar tetangga, maupun berbagi dengan masyarakat luas, berbagai instasi, bahkan partai politik pun memanfaatkan momentum bulan muharam, untuk berbagi bubur asura ke masyarakat, dengan membuka stand gratis di alun-alun kota, membagikan semangkuk asura ke setiap warga yang mereka temui. Tanpa pandang simpatisan politik mana warga yang ditemui, pada dasarnya tradisi ikram (berbagi) sudah membudaya kuat di tengah masyarakat Turki itu sendiri, mereka hanya membuka stand pembagian bubur tanpa ‘bonus’ selebaran politik.
Bulan yang penuh keutamaan, selain berpuasa, menjalankan ibadah dibulan muharam dan tentu saja berbagi bubur asure sebagai wujud rasa syukur masyarakat Turki.
————————————————–*****——————————————————————
Note: Bulan muharam itu adalah salah satu bulan dalam penanggalan kalender hijriyah-Kalender yang digunakan oleh ummat islam di seluruh dunia dalam menentukan tanggal maupun bulan yang berkaitan dengan ibadah maupun hari hari penting lainnya, seperti penentuan awal ramadhan misalnya.
Sejarah kalender hijriyah dihitung dari hijrahnya nabi Muhamad SAW dari Mekah menuju Madinah, Rosululloh berhijrah atas perintah Allah SWT, Peristiwa hijrah nya ini yang menjadi tonggak perkembangan agama islam dan menjadi awal tahun hijriiyah (1 hijriyah) bertepatan dengan 622 Masehi.
Bulan muharam adalah Bulan pertama dalam kalender hijriyah.
Penampakan buburnya cantik sekali😊
selain cantik..rasanya juga enak…:)